Air adalah molekul yang paling banyak ada di alam. Bahkan tubuh manusia sendiri tersusun dari 80% cairan. Tapi tahukah kita bahwa kualitas air itu berbeda-beda? Untuk itu mari kita pahami ciri-ciri dari air minum melalui istilah. Pengukuran ini menggunakan metode Electrical Conductivity, dimana dua buah probe dihubungkan ke larutan yang akan diukur, kemudian dengan rangkaian pemrosesan sinyal diharapkan bisa mengeluarkan output yang menunjukkan besar konduktivitas larutan tersebut, yang jika dikalikan dengan faktor konversi maka akan kita dapatkan nilai kualitas air tersebut dalam TDS.
TDS merupakan singkatan dari ( Total Dissolved Solids ). Sedangkan TSS merupakan singkatan dari ( Total Suspended Solids ). TDS merupakan padatan yang terlarut dalam larutan baik berupa zat organik maupun anorganik. Sedangkan TSS merupakan padatan yang terdapat pada larutan namun tidak terlarut, dapat menyebabkan larutan menjadi keruh, dan tidak dapat langsung mengendap pada dasar larutan. TSS terdiri dari partikel – partikel yang berat dan ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan sedimen. Zat pada tersuspensi adalah endapan dari padatan total yang tertahan pada saringan dengan ukuran partikel maksimal 2 mikrometer. Menurut alat ukur indonesia yang termasuk dalam zat padat tersuspensi adalah tanah liat, logam oksida, sulfida, ganggang, lumpur, jamur, dan bakteri. Zat padat tersuspensi adalah tempat berlangsungnya reaksi – reaksi kimia yang bersifat heterogen dan dapat menghalangi kemampuan produksi zat organik di suatu perairan, serta berfungsi sebagai bahan pembentuk endapan yang paling awal. Menurut bentuknya, tss dapat dibedakan menjadi partikel tersuspensi biasa dan partikel koloid. Partikel koloid merupakan partikel yang dapat menimbulkan kekeruhan pada suatu larutan yang disebabkan oleh penyimpangan sinar yang menembus suspensi tersebut. Larutan yang terdiri dari molekul – molekul dan ion – ion tanpa mengandung partikel koloid, maka larutan tersebut tidak akan keruh. (1)
Beberapa padatan terlarut ( Dissolved Solids) berasal dari material organik seperti daun, lumpur, plankton, limbah industri dan kotoran. Sumber-sumber lain berasal dari limpasan dari daerah perkotaan, garam jalan yang digunakan di jalan selama musim dingin, dan pupuk dan pestisida yang digunakan pada rumput dan peternakan. Selain itu Padatan Terlarut (Dissolved Solids) juga berasal dari bahan anorganik seperti batu dan udara yang mungkin mengandung kalsium bikarbonat, nitrogen, fosfor besi, sulfur, dan mineral lainnya. Sebagian besar dari bahan-bahan ini membentuk garam, yang merupakan senyawa yang mengandung keduanya yaitu logam dan non logam. Garam biasanya larut dalam air membentuk ion. Ion adalah partikel yang memiliki muatan positif atau negatif. Air juga dapat mengambil logam seperti timah atau tembaga saat mereka melakukan perjalanan melalui pipa yang digunakan untuk mendistribusikan air kepada konsumen. Perlu diperhatikan bahwa efektivitas sistem pemurnian air dalam menghilangkan total padatan terlarut / TDS akan berkurang dari waktu ke waktu, sehingga sangat dianjurkan untuk memantau kualitas filter atau membran dan menggantinya bila diperlukan.(1)
Mengapa Kita Harus mengetahui tingkatan TDS Air Minum?
EPA Secondary Regulations menyarankan tingkat kontaminasi maksimum ( MCL ) dari 500mg/liter ( 500 part per million ( ppm ) ) untuk TDS. Banyak persediaan air melebihi tingkat ini. Ketika tingkat TDS melebihi 1000mg / L itu umumnya dianggap tidak layak untuk dikonsumsi manusia. Tingkat TDS yang tinggi merupakan indikator potensi masalah yang mengkhawatirkan, dan peringatan untuk penyelidikan lebih lanjut. Paling sering, tingginya tingkat TDS disebabkan oleh adanya kalium, klorida dan natrium. Ion-ion ini memiliki efek jangka pendek sedikit atau tidak ada, tetapi ion beracun ( yang membawa arsenik, kadmium, nitrat dan lain-lain ) juga dapat dilarutkan dalam air. Bahkan sistem pemurnian air yang paling bagus di pasaran juga memerlukan pemantauan untuk TDS untuk memastikan filter dan / atau membran masih berfungsi secara efektif dalam menghilangkan partikel yang tidak diinginkan dan bakteri dari air . (2)
Daripada kita bingung untuk memperhatikan TDS dan mengukurnya, sebaiknya kita memilih air minum dalam kemasan yang dari segi kualitas, kemurnian dan kehigienisannya sudah terjaga dan terjamin. AQUA hadir untuk menjawab semua pertanyaan tersebut.
AQUA berasal dari 17 sumber air pegunungan di Indonesia yang terbentang dari Sabang hingga Merauke. Dari sana, proses penyaringan alami dari batu-batuan vulkanis terjadi. Itulah yang memungkinkan keberadaan kandungan mineral di dalam air AQUA. Untuk memastikan kemurnian, proses produksi pun dilakukan dengan standard higienis yang tinggi, memastikan tidak ada campur tangan manusia dalam prosesnya. Di dalam air AQUA memang terdapat sejumlah mineral yang bermanfaat bagi tubuh seperti natrium, kalium, klorida, kalsium, dan magnesium.
Dalam menentukan sumber air, AQUA melakukan analisis minimal satu tahun untuk memilih sumber air yang dapat diolah menjadi air minum yang aman, bersih, tidak berasa, dan tidak berbau. Itu belum cukup. AQUA masih melakukan 400 kali lebih pemeriksaan kualitas berikutnya supaya memastikan air tetap berkualitas. Dengan demikian, keamanan air AQUA pasti terjamin.
- https://www.kompasiana.com/iyarjuniga/58b7a3ea6c7a61050ed6ca8e/perbedaan-tds-dengan-tss
- https://multimeter-digital.com/apakah-itu-tds-total-dissolved-solids.html
- https://www.sehataqua.co.id/cara-memilih-air-minum-terbaik-untuk-dikonsumsi-setiap-hari/